Minggu, 25 Januari 2009

Semakin hari, Israel semakin menjadi, korban yang tak berdosa terus berjatuhan, anak-anak, wanita dan orang tua, tak ada lagi hati nurani, hanya demi kekuasaan serta pemuasan nafsu kebencian dari ras yang merasa dirinya lebih unggul dari lainnya, tak peduli kecaman dan tak peduli apa kata dunia, bom – bom terus di jatuhkan, bantuan kemanusiaan di sabotase, senjata mesin, roket, rudal, bahkan senjata kimia di gunakan, ratusan korban terus berjatuhan,  rumah sakit tak mampu menampung korban yang terus berdatangan, rumah dan bangunan hancur, tak ada lagi tempat bernaung, kutukan dan kecaman protes dari demonstran tak membuat Israel menghentikan serangannya, di mana hati nurani ? di mana rasa kemanusiaan? tak tersisakah di dalam hati bangsa Israel ? tak adakah rasa penyesalan dari mereka setelah membuat anak – anak menjadi yatim, istri menjadi janda, suami kehilangan harapan dan para orang tua yang tak berdaya semakin tak berdaya. Di manakah para wanita mereka, bukankah kaum wanita mempunyai hati yang lebih lembut dan halus dari kaum lelaki, tak bisakah para wanita Israel membujuk kaum lelakinya untuk mempunyai rasa belas kasih, tak bisakah para istri Jenderal meminta suaminya menghentikan pembantaian, ataukah hati mereka sama saja tak mempunyai rasa kemanusiaan. Ah, andai saja seorang Hitler tak mati bunuh diri dan andai saja Jerman tak kalah dalam PD II, tentu tak akan tersisa bangsa yahudi dan tak akan ada Israel serta bangsa Eropa yang serakah ataukah sengaja Hitler membunuh dirinya sendiri dan menyisakan sedikit bangsa yahudi untuk mendirikan negara Israel agar dunia mengetahui bahwa masih ada kekejaman dan kejahatan yang lebih dari yang telah di perbuat oleh dirinya. Semakin hari, Israel semakin menjadi, korban yang tak berdosa terus berjatuhan, anak-anak, wanita dan orang tua, tak ada lagi hati nurani, hanya demi kekuasaan serta pemuasan nafsu kebencian dari ras yang merasa dirinya lebih unggul dari lainnya, tak peduli kecaman dan tak peduli apa kata dunia, bom – bom terus di jatuhkan, bantuan kemanusiaan di sabotase, senjata mesin, roket, rudal, bahkan senjata kimia di gunakan, ratusan korban terus berjatuhan,  rumah sakit tak mampu menampung korban yang terus berdatangan, rumah dan bangunan hancur, tak ada lagi tempat bernaung, kutukan dan kecaman protes dari demonstran tak membuat Israel menghentikan serangannya, di mana hati nurani ? di mana rasa kemanusiaan? tak tersisakah di dalam hati bangsa Israel ? tak adakah rasa penyesalan dari mereka setelah membuat anak – anak menjadi yatim, istri menjadi janda, suami kehilangan harapan dan para orang tua yang tak berdaya semakin tak berdaya. Di manakah para wanita mereka, bukankah kaum wanita mempunyai hati yang lebih lembut dan halus dari kaum lelaki, tak bisakah para wanita Israel membujuk kaum lelakinya untuk mempunyai rasa belas kasih, tak bisakah para istri Jenderal meminta suaminya menghentikan pembantaian, ataukah hati mereka sama saja tak mempunyai rasa kemanusiaan. Ah, andai saja seorang Hitler tak mati bunuh diri dan andai saja Jerman tak kalah dalam PD II, tentu tak akan tersisa bangsa yahudi dan tak akan ada Israel serta bangsa Eropa yang serakah ataukah sengaja Hitler membunuh dirinya sendiri dan menyisakan sedikit bangsa yahudi untuk mendirikan negara Israel agar dunia mengetahui bahwa masih ada kekejaman dan kejahatan yang lebih dari yang telah di perbuat oleh dirinya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda